About

Dampak Transplanter Terhadap Desa Tebuwung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik (Ainur Rohmah, Siti Lailatul Mukasanah)

 


Dampak Transplanter Terhadap Desa Tebuwung Kecamatan Dukun 

Kabupaten Gresik

(Ainur Rohmah, Siti Lailatul Mukasanah)



    Di era saat ini sudah masuk dalam fase modern, yang pastinya sangat membutuhkan alat teknologi yang canggih. Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Secara positif teknologi memang memberikan kegunaan yang besar bagi kehidupan masyarakat di desa Tebuwung.

    Desa Tebuwung adalah tempat yang tidak luput dari pertanian, dan begitupun pertanian tidak luput dari beberapa peralatan panen yang disebut transplanter.. Transplanter dibutuhkan oleh masyarakat desa. Terkait dengan hal canggihnya itu yang diincar oleh masyarakat. Dulu pertanian selalu menggunakan jasa manusia tetapi dengan perkembangan zaman dan kecerdasan manusia seseorang telah menciptakan alat teknologi yang canggih. Alat teknologi canggih ini akan dimanfaatkan oleh masyarakat di desa dengan seinovatif mungkin. 

    Bantuan alat dan mesin pertanian sudah banyak membantu aktivitas petani dalam memperlancar usaha petani. Petani di desa Tebuwung sangat bersyukur dengan adanya alat yang mampu mengurangi kesengsaraan dan keluh kesah para petani di desa. Dalam teknologi yang canggih ini kita dapat mengambil manfaat yang banyak. Tanpa menggunakan jasa petani, teknologi yang canggih ini dapat menguasai pekerjaan para petani seperti memanen, menanam, dan membajak sawah. 

    Dahulu para petani menanam padi di sawah seluas 1 hektar dengan menghabiskan waktu berhari-hari, sedangkan dengan menggunakan transplanter saat ini hanya menghabiskan 5 sampai 6 jam. Dari hasil pengamatan tingkat petani di desa Tebuwung. Pengguna mesin (transplanter) menunjukkan dengan satu orang operator dan satu asistennya dapat menggantikan 15 sampai 27 hari orang kerja. Teknologi ini juga dapat meningkatkan hasil produksi dalam pertanian. Dan juga dengan adanya teknologi ini tentu akan berpengaruh juga pada pendapatan petani. Jadi, transplanter ini sangatlah berpengaruh besar terhadap masyarakat terutama para petani di desa Tebuwung.

    Di sisi lain para petani yang memiliki sawah sangatlah bersyukur karena dengan menanam padi begitu berkali lipat kecepatan saat menyelesaikan garapan di sawah, tetapi tidak dengan buruh tani yang kehilangan pekerjaanya. Dalam penerapan teknologi tidak selalu berdampak positif adakalanya terdapat hal negatif dengan beberapa kendala. Beberapa kendala yang ditemui dalam proses pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Seperti beberapa alat panen yang dibutuhkan oleh masyarakat desa.

    Dengan demikian, penggunaan tekonologi mempunyai dampak yang positif diantaranya, (1) Dapat meningkatkan produktivitas para petani. Alat pertanian yang modern dapat membuat pekerjaan para petani menjadi lebih efektif dan praktis. Tentunya hal tersebut berkaitan dengan peningkatan produktivitas di sector pertanian. Kegiatan bercocok tanam menjadi lebih cepat, hasil panen lebih banyak, dan tenaga yang dikeluarkan tidak sebesar saat menggunakan alat tradisional. (2) Menciptakan benih unggul. Selain alat pertanian, teknologi pertanian juga tidak terlepas dari penghasilan benih. Dengan bantuan alat modern, benih yang dihasilkan dapat menjadi lebih berkualitas. (3) Memajukan para petani. Ketika teknologi pertanian terus menerus dikembangkan, para petani juga secara tidak langsung juga harus ikut berkembang. Tanpa adanya kemampuan untuk mengikuti perkembangan teknologi pertanian, petani semakin sulit untuk bersaing. Untuk itu, mau tidak mau, para petani akan menyesuaikan kemampuannya dengan perkembangan teknologi pertania pada saat ini. (4) Meningkatnya peningkatan penghasilan. Perubahan kemampuan keluarga petani dalam membiayai pendidikan dan mereka juga dapat meningkatkan pembiayaan kesehatan keluarga. Dengan itu, kemampuan para petani akan terus meningkat. Maka dari itu teknologi pertanian dapat berdampak positif untuk para petani asalkan dijalankan dengan efektif. Walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan dampak hal.

    Masyarakat di desa Tebuwung sudah bergantung pada alat panen yang lebih modern, ada beberapa dampak negatif dari alat panen tersebut. Misalnya, (1) Adanya gabah yang rontok akibat panen yang tidak benar atau penundaan waktu panen. Selama perontokan, juga terjadi susut, baik karena adanya gabah yang tertinggal pada malai atau kerusakan mekanis yang disebabkan oleh peralatan/mesin yang digunakan. Dapat dikatakan bahwa cara dan penggunaan alat panen dan pascapanen (merontok) berpengaruh pada besar kecilnya kehilangan hasil. Oleh karena itu, petani perlu didorong untuk menggunakan teknologi yang tersedia dan efisien (Iswari, 2012)1 . (2) Tersingkirnya para buruh tani. Seseorang yang bekerja di lahan milik orang lain untuk mendapatkan hasil atau upah dari pemilik lahan. Buruh tani bekerja untuk lahan pertanian milik orang lain dengan upah atau pembagian hasil panen dari sang pemilik tanah. Tetapi tenaga kerja buruh tani sekarang sudah tergantikan oleh mesin-mesin modern. (3) Tidak adanya interaksi sosial. Berkurangnya waktu kerja bagi buruh tani yang disebabkan oleh semua pekerjaan pertanian yang dulunya dikerjakan oleh tenaga manusia kini sudah tergantikan teknologi yang lebih modern. Semakin banyak masyarakat buruh tani yang nasibnya bergantung pada pemilik lahan akhirnya menjadi pengangguran akibat adanya mesin tersebut.

    Hal ini membuktikan semakin mudahnya mengelola lahan dengan bantuan mekanisasi, sehingga tenaga manusia lebih sedikit. Implikasi fenomena ini berdampak pada berkurangnya petani penyakap, dan kesempatan kerja berkurang. Bila hal ini dibiarkan maka status penyakap tersebut akan beralih sebagai buruh tani atau bahkan beralih ke buruh nonpertanian, dan dikawatirkan kemiskinan penduduk meningkat di desa tersebut, sehingga diperlukan kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.

    Tanggapan masyarakat dalam menyikapi adanya mesin transplanter ini, mereka sangat menerima dengan berubahnya zaman maka akan berubah pula cara hidup, cara berkerja, dan cara mencari nafkah. Hal ini juga berdampak pada perubahan sektor pengelolaan persawahan yang mengalami perubahan diantaranya dapat meringankan pekerjaan patani dengan menggunakan mesin-mesin yang bertenaga turbo dibandingkan dengan tenaga manusia. Namun hal ini memicu beberapa tanggapan yang negatif, dimana hal ini berdampak pada kesejahteraan buruh tani yang diakibatkan oleh peralihan tenaga kerja manusia ke mesin- mesin canggih atau teknologi tersebut.


Kesimpulan dan Penutup 

    Teknologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya yang semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitasnya. Secara positif teknologi memang memberikan kegunaan yang besar bagi kehidupan masyarakat di desa. Peralatan panen yang canggih banyak dibutuhkan oleh masyarakat desa. Petani sangat bersyukur dengan adanya alat yang mampu mengurangi kesengsaraan dan keluh kesah para petani di desa.

    Dalam teknologi yang canggih ini kita dapat mengambil manfaat yang banyak. Teknologi ini juga dapat meningkatkan hasil produksi dalam pertanian. Dan juga dengan adanya teknologi ini tentu akan berpengaruh juga pada pendapatan petani Jadi, alat teknologi yang canggih ini sangatlah berpengaruh besar terhadap masyarakat terutama para petani. Beberapa kendala yang ditemui dalam proses pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi. Seperti beberapa alat panen yang dibutuhkan oleh masyarakat desa, diantaranya, traktor, combine harvester, dan transplanter.

    Dengan demikian, penggunaan tekonologi mempunyai dampat yang positif diantaranya, Dapat meningkatkan produktivitas para petani. Alat pertanian yang modern dapat membuat pekerjaan para petani menjadi lebih efektif dan praktis. Misalnya,adanya gabah yang rontok akibat panen yang tidak benar atau penundaan waktu panen. Oleh karena itu, petani perlu didorong untuk menggunakan teknologi yang tersedia dan efisien (Iswari, 2012). Dalam tanggapan masyarakat terhadap masuknya teknologi pertanian modern ini, masyarakat sangat menerima dengan berubahnya zaman maka akan berubah pula cara hidup, cara berkerja, dan cara mencari nafkah. Hal ini juga berdampak pada perubahan sektor pengelolaan persawahan yang mengalami perubahan diantaranya dapat meringankan pekerjaan patani dengan menggunakan mesin-mesin yang bertenaga turbo dibandingkan dengan tenaga manusia.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dampak Transplanter Terhadap Desa Tebuwung Kecamatan Dukun Kabupaten Gresik (Ainur Rohmah, Siti Lailatul Mukasanah)"

Posting Komentar